×

Dosis tinggi obat ADHD berkaitan dengan risiko psikosis

Dosis tinggi obat ADHD berkaitan dengan risiko psikosis

Dosis tinggi obat ADHD berkaitan dengan risiko psikosis

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurobiologis yang umum terjadi pada anak-anak dan dewasa. Orang dengan ADHD sering mengalami kesulitan dalam konsentrasi, kontrol impuls, dan hiperaktif. Obat-obatan stimulan seperti metilfenidat dan amfetamin sering diresepkan untuk mengelola gejala ADHD.

Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa dosis tinggi obat ADHD dapat meningkatkan risiko psikosis pada pasien yang mengonsumsinya. Psikosis adalah gangguan mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas, seperti halusinasi, delusi, dan gangguan pikiran.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet Psychiatry melibatkan analisis data dari 337.919 pasien di Swedia yang mengonsumsi obat stimulan untuk ADHD. Hasilnya menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi dosis tinggi obat ADHD memiliki risiko psikosis 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang mengonsumsi dosis rendah.

Peneliti juga menemukan bahwa risiko psikosis meningkat seiring dengan peningkatan dosis obat ADHD yang dikonsumsi. Meskipun hubungan antara dosis tinggi obat ADHD dan risiko psikosis masih perlu diteliti lebih lanjut, temuan ini menunjukkan pentingnya pengawasan dosis obat yang tepat oleh dokter.

Para ahli kesehatan mengingatkan pentingnya pemantauan dan pengawasan ketat terhadap pasien yang mengonsumsi obat ADHD, terutama dalam hal dosis yang diberikan. Pasien dan keluarga juga perlu memahami risiko psikosis yang mungkin timbul dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala seperti halusinasi atau delusi.

Dalam hal ini, edukasi dan pemantauan yang tepat sangat penting untuk meminimalkan risiko psikosis pada pasien ADHD yang mengonsumsi obat stimulan. Kesehatan mental pasien harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan ADHD, sehingga mereka dapat hidup dengan kualitas hidup yang lebih baik dan bebas dari risiko komplikasi yang tidak diinginkan.