Cendikiawan Muslim, Profesor Azyumardi Azra, mengingatkan pentingnya sikap skeptisisme dalam menghadapi isu-isu boikot yang sedang marak belakangan ini. Menurutnya, skeptisisme merupakan sikap kritis yang diperlukan untuk menilai kebenaran dari informasi yang diterima.
Isu boikot seringkali muncul sebagai bentuk protes atau tindakan untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap suatu kebijakan atau perusahaan. Namun, tidak jarang isu boikot tersebut dipicu oleh informasi yang tidak valid atau beredar tanpa konfirmasi yang jelas.
Profesor Azyumardi Azra menekankan pentingnya untuk tidak terburu-buru dalam menanggapi isu boikot. Sebagai seorang cendikiawan Muslim, ia menekankan pentingnya menggunakan akal sehat dan kehati-hatian dalam menilai informasi yang diterima.
Sikap skeptisisme bukan berarti menolak informasi secara mentah-mentah, namun lebih kepada kemampuan untuk mempertanyakan dan memilah informasi yang benar dan tidak benar. Hal ini sangat penting dalam menghindari penyebaran informasi palsu atau hoaks yang dapat merugikan banyak pihak.
Profesor Azyumardi Azra juga menegaskan bahwa sebagai umat Muslim, kita harus memegang teguh nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, dalam menghadapi isu boikot, kita harus tetap mengedepankan prinsip kebenaran dan keadilan serta tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas kebenarannya.
Dengan demikian, sikap skeptisisme yang didasari oleh akal sehat dan kehati-hatian sangat penting dalam menghadapi isu-isu boikot. Sebagai umat Muslim, kita harus mampu menilai informasi dengan bijak dan tidak tergoda oleh informasi yang tidak valid. Dengan demikian, kita dapat menghindari konflik yang tidak perlu dan dapat tetap menjaga keutuhan serta keadilan dalam masyarakat.