Demam kelinci, atau yang dikenal juga dengan nama Rabbit Hemorrhagic Disease (RHD), merupakan penyakit yang menyerang kelinci dan menyebabkan kematian dalam waktu yang relatif singkat. Penyakit ini telah menjadi perhatian serius di Amerika Serikat karena kasusnya yang melonjak dalam beberapa tahun terakhir.

RHD disebabkan oleh virus calicivirus yang menyebar melalui kontak langsung antara kelinci yang terinfeksi dengan kelinci lainnya, melalui air liur, urine, atau feses. Gejala yang muncul pada kelinci yang terinfeksi antara lain demam, kehilangan nafsu makan, kelemahan, dan perdarahan di mulut dan hidung. Kematian biasanya terjadi dalam waktu 1-2 hari setelah gejala muncul.

Kasus demam kelinci pertama kali dilaporkan di Tiongkok pada tahun 1984 dan sejak itu menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, kasus demam kelinci pertama kali dilaporkan di negara bagian New York pada tahun 2020, dan sejak itu jumlah kasus terus meningkat.

Untuk mencegah penyebaran demam kelinci, pemilik kelinci disarankan untuk melakukan vaksinasi secara berkala dan menjaga kebersihan kandang serta perlengkapan kelinci. Selain itu, hindari kontak langsung antara kelinci yang sehat dengan kelinci yang terinfeksi.

Jika Anda memiliki kelinci dan mencurigai adanya gejala demam kelinci, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat. Demam kelinci merupakan penyakit yang serius dan dapat mengancam keselamatan kelinci kesayangan Anda.

Dengan meningkatnya kasus demam kelinci di Amerika Serikat, penting bagi pemilik kelinci untuk lebih waspada dan melakukan langkah-langkah preventif yang diperlukan. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu mencegah penyebaran demam kelinci di kalangan kelinci kesayangan kita.